REVIEW - THE INTERNSHIP
2013,
3.5 stars,
arul fittron,
arul movie review blog,
Owen Wilson,
September,
Shawn Levy,
The Internship,
The Internship Review,
Vince Vaughn
Owen wilson dan Vince Vaughn bukan kali pertama mereka berada dalam satu layar bersama-sama. Sudah banyak sekali film yang mereka lakoni berdua. Mereka pun kembali dipersatukan lagi oleh Shawn Levy ke dalam sebuah drama komedi dengan judul The Internship.
Nick Campbell (Owen Wilson) dan Billy McMahon (Vince Vaughn) adalah sesosok salesman yang tak lagi memiliki pekerjaan. Tempat mereka bekerja ternyata bangkrut dan memaksa mereka untuk tidak bekerja lagi. Mereka berdua pun tak tahu harus dengan apa mereka menafkahi diri mereka. Secara tidak sengaja, Billy berencana untuk mendaftarkan diri untuk magang ke perusahaan search-engine terbesar di dunia yaitu Google.
Ketika mereka diterima untuk melakukan Internship atau magang disana, mereka satu tim dengan beberapa orang yang ‘terbuang’. Nick dan Billy serta timnya pun harus berusaha untuk menang dalam challenge yang diberikan oleh Google kepada mereka agar mereka bisa menjadi pegawai tetap disana.
A Fun google adventure for googler.
Mendengar kata Vince Vaughn dan Owen Wilson rasanya saya tidak terlalu exciting untuk menonton film mereka. Awalnya ketika saya tahu ada sebuah film yang menyangkut pautkan dengan sesosok search engine terbesar di dunia ini adalah sebuah film biopic pendirinya. Maka saya pun saya skeptis dengan pemainnya. Tetapi, saya salah. Ternyata film ini hanya sebuah film dengan setting tempat di perusahaan Google.
Maka, hal yang membuat saya tertarik adalah perusahaan Google itu sendiri. Maka setidaknya, film ini membuat saya mempunyai minat untuk menontonnya. The Internship pun bukan sesuatu yang sangat jelek seperti yang dikatakan oleh para kritikus rottentomatoesyang hanya memberikan 32% untuk rating film ini. Mungkin jika dibilang clicheatau cheesy, The Internship memang mempunyai formula itu. Tetapi, film ini masih mempunyai jalinan cerita yang begitu seru untuk diikuti hingga menit akhir film ini sendiri.
The Internship adalah sebuah film komedi cliche dengan berbagai humor slapstick-nya yang mempunyai kadar humor yang kadang bisa mengena, kadang juga garing. The Internship juga tak sepenuhnya sempurna. Karena masih banyak sekali back story yang tak diceritakan dengan baik dan meninggalkan sebuah pertanyaan yang cukup banyak. Siapa itu Billy, Siapa itu Nick, masih diceritakan dengan cukup minimalis dan tidak sepenuhnya terceritakan.
Memang, film ini terfokus kepada konflik yang lebih utama di film ini. Tapi, plot sampingan mereka yang sudah terlanjur di berikan di awal itupun juga tak ceritakan lebih jelas lagi. Akhirnya saya masih menantikan penyelesaian seperti apa yang akan ditawarkan oleh The Internship kepada konflik-konflik setiap karakternya yang disajikan di awal filmnya sendiri. Tapi, semua masih dibiarkan menggantung indah tanpa ada penjelasan lebih lanjut lagi.
But, we just dont take it so seriously. Ini bukanlah sajian film yang mengusung tema yang juga serius. Mengingat, ini adalah sebuah film dengan genre komedi. Mungkin, sebagian film komedi dengan formula seperti memang sangat mainstreamdigunakan oleh kebanyakan sineas Hollywood yang ingin membuat film komedi. Toh film komedi dengan formula seperti ini pun masih bisa berhasil untuk sebagian orang termasuk saya.
Film ini adalah sebuah petualangan di Negeri Google yang begitu googly eyes. Menangkap setiap keunikan yang ada di perusahaan besar ini. Dengan berbagai tingkah konyol mereka yang menghibur dan tidak menjadi annoying meskipun terkadang iya. Banyak sekali, sudut-sudut indah yang ditangkap baik yang membuat saya terkagum-kagum dengan perusahaan besar itu. Tapi juga dengan jalinan cerita yang cukup menarik untuk diikuti bukan hanya memberikan sajian indah mata saja.
Cliche, Cheesy, predictable, magical, and another old-formula for comedy movie.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, The Internship bukanlah sebuah film komedi dengan jalinan cerita terobosan baru. Tapi, The Internship memiliki banyak old formula yang sudah digunakan oleh banyak sekali film komedi hollywood. Formula seperti people-who-dont-have-any-ability being a hero dengan banyak konfliknya yang bikin kita bilang ‘Ya, sudahlah’. Tapi, terkadang formula seperti itu masih berhasil membuat penontonnya terhibur. Maka itulah yang terjadi kala saya menyaksikan film ini.
Jalinan cerita yang cliche, cheesy, predictable dan apalah itu yang membuat saya tahu film ini akan berjalan seperti apa. Belum lagi, kejadian-kejadian ajaib di film ini yang memang diluar logika kita. Tapi bagi saya, ayolah, dont take this movie so seriously. The Internship hanya ingin menghibur kalian dari kepenatan yang melanda anda setelah kuliah atau kerja. Dan menurut saya, The Internship sangat berhasil menjalankan tugasnya itu. Ini bukanlah film serius yang perlu membuat semuanya rasional. Ini film komedi yang memang memiliki kejadian-kejadian ajaib yang membuat enjoy menontonnya.
Naskah yang ditulis oleh Vince Vaughn dan juga Jared Stern ini memang cukup berantakan di awal filmnya. Tapi, mereka pun akhirnya mengganjar setiap menitnya dengan banyaknya konflik-konflik asik dan konyol yang membuat kita terhibur menontonnya. Maka tak salah, jika akhirnya film ini menjadi sebuah film yang malah menjadi Guilty Pleasure dalam list saya. Bukan film sempurna ataupun film yang bagus. Tapi, ini jelas sangat menghibur saya.
Owen Wilson dan Vince Vaughn pun dengan gampang menghasilkan chemistry satu sama lain. Seperti sosok Dynamic Duo yang tak bisa terpisahkan satu sama lain. Memang film ini lebih menonjolkan nama mereka berdua. Banyak nama-nama yang belum punya sinar yang lebih serta menjadi karakter sampingan. Tapi, setidaknya mereka masih bisa memerankan karakter-karakter yang ada di film ini dengan cukup baik. Karakter-karakter geek yang nyentrik yang cukup menghibur dengan tingkah konyolnya.
Overall, The Internship adalah sebuah film komedi dengan berbagai formula-formula usang yang cukup menghibur. Petualangan-petualangan seru dengan setting tempat perusahaan besar milik Google yang sangat googly-eyes membuat saya bisa melepaskan penat. Meskipun penceritaan yang cukup kacau, tapi konflik utama yang fun membuat saya terhibur. My (another) Guilty Pleasure movie.