REVIEW - End Of Watch
Film Buddy Cop dengan konsep footage? itulah yang coba diangkat oleh sineas hollywood David Ayer di film nya yang berjudul "End Of Watch" ini. Mengajak bintang yang sedang naik daun "Jake Gyllenhaal" untuk menggarap film ini. Bagaimana dengan hasilnya?
Berkisahkan tentang Officer Taylor (Jake Gyllenhaal) dan Officer Zavala (Michael Pena) mereka adalah Polisi. Mereka bersahabat dan suatu saat dia harus disidang karena menembak tersangka saat pengejaran. Akhirnya mereka dipindah tempatkan saat berpatroli. Dia harus menjaga di daerah X-13. Saat berpatroli, dia sukses membantu semua orang. Pada suatu ketika, mereka ingin membongkar kasus perdagangan narkoba. Mereka sudah diperingatkan agar tidak mencampuri urusan tersebut. Tetapi menurut mereka, sekali ikut campur harus segera dituntaskan. Mereka terus mencari tahu gembong narkoba tersebut. Sampai suatu ketika dia harus menjadi target si gembong narkoba untuk dibunuh.
Tidak memberikan ekspektasi yang tinggi tetapi juga tidak meremehkan film ini. End Of Watch memberikan cerita footage-criminal genre yang asik untuk diikuti. David Ayer tahu memanfaatkan konsep ini dengan baik. Mungkin memang cerita ini tidak terkonsep di awal tetapi memang seperti itulah kelemahan cerita footage. Sedikit membosankan di awal. Tetapi saat durasi semakin bertambah, konflik mulai memadat dan mulai breathtaking dan menegangkan. Saya sendiri sebenarnya tidak seberapa suka dengan genre seperti ini karena banyak genre seperti ini tetapi hasilnya malah garing dan predictable. Mungkin satu-satunya genre Buddy Cop yang saya favoritkan adalah 21 Jump Street dengan balutan komedi satir nya yang bagus dan menarik. Tetapi untuk versi pure buddy-cop with action, belum ada yang memberikan kesan baik. End Of Watch memberikan sajian yang asik. Dimana, konsep footage ini tidak hanya fokus ke satu rekaman milik si lakon saja tetapi kepada musuh-musuhnya sehingga kita lebih tau latar belakang musuh mereka. Mungkin karena konsepnya lebih ke Mockumentary, jadi hasil rekaman kamera mereka mungkin untuk memberikan efek ketegangan yang berlebih dan terlihat lebih real. Di film ini, kita akan lebih tahu bagaimana kehidupan polisi. Dimana kehidupan polisi tidak selalu terlihat heroik tetapi juga punya sisi yang menyeramkan terlebih saat di incar oleh penjahat.
End Of Watch terlihat tidak fokus kepada apa yang diceritakan. Konflik di film ini sangat beragam. Mungkin lebih menceritakan tentang heroisme antara Taylor dan Zavala. Tetapi, kasus perdagangan narkoba oleh geng-geng yang ada di film ini juga termasuk konflik utama di film ini. Penceritaan konflik utama yang diselipi konflik-konflik lain yang jelas tidak berhubungan satu sama lain membuat kefokusan di film ini menjadi terpecah-pecah. Pertengahan akhir film ini barulah kembali ke konflik awal di film ini dan memang terasa terburu-buru untuk mengakhiri sebuah film. Meski begitu, Film ini berhasil memberikan atmosfirnya. Bukan hanya atmosfir tegang, tetapi juga atmosfir haru, emosi, dan berbagai macam dicampur aduk menjadi satu dengan eksekusi yang baik. Kita akan terharu di saat-saat Taylor dan Zavala terlihat sangat dekat seperti keluarga. Kita juga akan ikut emosi saat mereka mulai silang pendapat. Pemilihan aktor yang pas Jake Gyllenhaal dan Michael Pena berhasil memberikan chemistry yang baik saat memerankan Taylor dan Zavala sebagai sahabat yang tak terpisahkan. Anna Kendrick, berperan sebagai Janet pacar Taylor serta Natalie Matinez sebagai Istri Zavala juga menjadi scene stealer dimana di layar tersebut dominan laki-laki sehingga mereka menjadi pemanis dengan kualitas akting yang bagus juga.
Overall, End Of Watch adalah Mockumentary Buddy-Cop movie yang berhasil dan berada di atas ekspektasi saya. David Ayer mampu memberikan film mockumentary yang thrilling, entertaining, unique dan sweet buddy relationship yang intens dan menawan.
Berkisahkan tentang Officer Taylor (Jake Gyllenhaal) dan Officer Zavala (Michael Pena) mereka adalah Polisi. Mereka bersahabat dan suatu saat dia harus disidang karena menembak tersangka saat pengejaran. Akhirnya mereka dipindah tempatkan saat berpatroli. Dia harus menjaga di daerah X-13. Saat berpatroli, dia sukses membantu semua orang. Pada suatu ketika, mereka ingin membongkar kasus perdagangan narkoba. Mereka sudah diperingatkan agar tidak mencampuri urusan tersebut. Tetapi menurut mereka, sekali ikut campur harus segera dituntaskan. Mereka terus mencari tahu gembong narkoba tersebut. Sampai suatu ketika dia harus menjadi target si gembong narkoba untuk dibunuh.
Tidak memberikan ekspektasi yang tinggi tetapi juga tidak meremehkan film ini. End Of Watch memberikan cerita footage-criminal genre yang asik untuk diikuti. David Ayer tahu memanfaatkan konsep ini dengan baik. Mungkin memang cerita ini tidak terkonsep di awal tetapi memang seperti itulah kelemahan cerita footage. Sedikit membosankan di awal. Tetapi saat durasi semakin bertambah, konflik mulai memadat dan mulai breathtaking dan menegangkan. Saya sendiri sebenarnya tidak seberapa suka dengan genre seperti ini karena banyak genre seperti ini tetapi hasilnya malah garing dan predictable. Mungkin satu-satunya genre Buddy Cop yang saya favoritkan adalah 21 Jump Street dengan balutan komedi satir nya yang bagus dan menarik. Tetapi untuk versi pure buddy-cop with action, belum ada yang memberikan kesan baik. End Of Watch memberikan sajian yang asik. Dimana, konsep footage ini tidak hanya fokus ke satu rekaman milik si lakon saja tetapi kepada musuh-musuhnya sehingga kita lebih tau latar belakang musuh mereka. Mungkin karena konsepnya lebih ke Mockumentary, jadi hasil rekaman kamera mereka mungkin untuk memberikan efek ketegangan yang berlebih dan terlihat lebih real. Di film ini, kita akan lebih tahu bagaimana kehidupan polisi. Dimana kehidupan polisi tidak selalu terlihat heroik tetapi juga punya sisi yang menyeramkan terlebih saat di incar oleh penjahat.
End Of Watch terlihat tidak fokus kepada apa yang diceritakan. Konflik di film ini sangat beragam. Mungkin lebih menceritakan tentang heroisme antara Taylor dan Zavala. Tetapi, kasus perdagangan narkoba oleh geng-geng yang ada di film ini juga termasuk konflik utama di film ini. Penceritaan konflik utama yang diselipi konflik-konflik lain yang jelas tidak berhubungan satu sama lain membuat kefokusan di film ini menjadi terpecah-pecah. Pertengahan akhir film ini barulah kembali ke konflik awal di film ini dan memang terasa terburu-buru untuk mengakhiri sebuah film. Meski begitu, Film ini berhasil memberikan atmosfirnya. Bukan hanya atmosfir tegang, tetapi juga atmosfir haru, emosi, dan berbagai macam dicampur aduk menjadi satu dengan eksekusi yang baik. Kita akan terharu di saat-saat Taylor dan Zavala terlihat sangat dekat seperti keluarga. Kita juga akan ikut emosi saat mereka mulai silang pendapat. Pemilihan aktor yang pas Jake Gyllenhaal dan Michael Pena berhasil memberikan chemistry yang baik saat memerankan Taylor dan Zavala sebagai sahabat yang tak terpisahkan. Anna Kendrick, berperan sebagai Janet pacar Taylor serta Natalie Matinez sebagai Istri Zavala juga menjadi scene stealer dimana di layar tersebut dominan laki-laki sehingga mereka menjadi pemanis dengan kualitas akting yang bagus juga.
Overall, End Of Watch adalah Mockumentary Buddy-Cop movie yang berhasil dan berada di atas ekspektasi saya. David Ayer mampu memberikan film mockumentary yang thrilling, entertaining, unique dan sweet buddy relationship yang intens dan menawan.