REVIEW - The Expendables 2
Mengingat kesuksesan yang terjadi saat film pertama dari Sylvester Stallone dimana Para jagoan laga berkumpul jadi satu menyesaki layar. Di Film Keduanya ini Stallone, mencoba untuk mengumpulkan para jagoan itu kembali. Apakah lebih baik dari film pertamanya?
Tetap menceritakan tentang The Expendables yang mendapatkan misi dari Mr. Church dimana misi kali ini yaitu mengambil sebuah komputer yang ternyata berisikan kode yang dapat mengaktifkan plotonium di daerah Rusia yang dapat menghancurkan dunia. The Expendables harus berhadapan dengan Sang dengan pemimpinnya yaitu Vilain.
Mengingat film Pertama yang memang gagal memberikan plot yang menarik dan terkesan serius. Di installment yang kedua ini mungkin dari segi plot sedikit lebih berkembang. Dimana Joke - joke menarik di selipkan pada naskah film ini seperti jargon "I'll Be Back" ala Schwarzenegger di Terminator yang benar - benar tertempel di benak para penonton dan membuat cekikikan penonton. Mereka juga sudah mempunyai jam terbang tinggi untuk memberikan adegan aksi yang menawan sehingga bisa membuat kita betah di kursi. Tetapi, bukan berarti film ini tidak mempunyai masalah. Sinematografi? YA ! ITU ! saya kira ada gangguan teknis saat pemutaran film itu dimulai. Dimana, gambar film ini memang terlihat kurang bersih. Banyak bintik - bintik yang memang membuat mata pusing. Saya merasa malah melihat film lama yang di rilis ulang di bioskop. Semakin parah jika saat setting berada di Hutan. Mata saya pusing sekali ketika Gambar semakin buram. Beruntunglah film ini tidak di rilis dalam bentuk 3D. Editing? YA ! Editing Film ini juga kasar. Bermaksud memberikan One-In-One Character On Camera tapi alhasil jadinya malah kasar sekali. Penggunaan Shaky Cam saat di pesawat yang ternyata juga tidak enak dipandang. Tak bisa disalahkan juga mungkin Millenium (House Production) yang menaungi film ini tidak memberikan Budget lebih. Itu dari segi teknis. Dari Segi Penceritaan, Kedodoran di awal memang. Dimana film ini tidak fokus terhadap apa yang diceritakan. Tetapi, Menuju tengah hingga akhir boleh lah. Diselamatkan oleh Joke - Joke yang bisa membuat film ini bertahan kokoh. Plot yang ditawarkan memang gampang dicerna dan tidak perlu banyak berfikir seperti Batman Trilogy dan Total Recall (Meskipun gagal eksekusi dan alhasil menjadikan film yang kedodoran). Berharap karakter Liam Hemsworth Bisa di gali lebih dalam dan juga ikut dalam installment selanjutnya ternyata harus berakhir pahit di film ini. Mempunyai latar belakang yang cukup menarik dan ability untuk menembak dari arah jauh bisa dan bisa menjadi senjata andalan The Expendables. Jet Li? Yah.. Dimana dia? Ternyata pulang Kampung bersama dengan miliarder yang diselamatkan di awal. Sebagai penggantinya kita diberi Yu Nan dimana disinilah setidaknya kita melihat sesosok wanita di film ini. Meski sangat terlihat Maggie (Yu Nan) kurang digali kemampuannya dikarenakan Sangat dilindungi oleh Barney Ross di film. Sebenarnya saya sendiri tidak seberapa suka dengan genre ini dimana kadang adegan berdarah di tampilkan secara berlebihan. Tetapi, Bagi kalian yang kangen dengan aksi tembak - tembakan dan berkelahi yang menawan. Film ini wajib jadi tontonan akhir pekan yang menghibur. Tetapi Maaf, Saya lebih suka Total Recall (Karena efek CGI-nya yang menawan) ketimbang film ini. Tetapi, film satu ini bisa masuk ke daftar Guilty Pleasure saya.
Tetap menceritakan tentang The Expendables yang mendapatkan misi dari Mr. Church dimana misi kali ini yaitu mengambil sebuah komputer yang ternyata berisikan kode yang dapat mengaktifkan plotonium di daerah Rusia yang dapat menghancurkan dunia. The Expendables harus berhadapan dengan Sang dengan pemimpinnya yaitu Vilain.
Mengingat film Pertama yang memang gagal memberikan plot yang menarik dan terkesan serius. Di installment yang kedua ini mungkin dari segi plot sedikit lebih berkembang. Dimana Joke - joke menarik di selipkan pada naskah film ini seperti jargon "I'll Be Back" ala Schwarzenegger di Terminator yang benar - benar tertempel di benak para penonton dan membuat cekikikan penonton. Mereka juga sudah mempunyai jam terbang tinggi untuk memberikan adegan aksi yang menawan sehingga bisa membuat kita betah di kursi. Tetapi, bukan berarti film ini tidak mempunyai masalah. Sinematografi? YA ! ITU ! saya kira ada gangguan teknis saat pemutaran film itu dimulai. Dimana, gambar film ini memang terlihat kurang bersih. Banyak bintik - bintik yang memang membuat mata pusing. Saya merasa malah melihat film lama yang di rilis ulang di bioskop. Semakin parah jika saat setting berada di Hutan. Mata saya pusing sekali ketika Gambar semakin buram. Beruntunglah film ini tidak di rilis dalam bentuk 3D. Editing? YA ! Editing Film ini juga kasar. Bermaksud memberikan One-In-One Character On Camera tapi alhasil jadinya malah kasar sekali. Penggunaan Shaky Cam saat di pesawat yang ternyata juga tidak enak dipandang. Tak bisa disalahkan juga mungkin Millenium (House Production) yang menaungi film ini tidak memberikan Budget lebih. Itu dari segi teknis. Dari Segi Penceritaan, Kedodoran di awal memang. Dimana film ini tidak fokus terhadap apa yang diceritakan. Tetapi, Menuju tengah hingga akhir boleh lah. Diselamatkan oleh Joke - Joke yang bisa membuat film ini bertahan kokoh. Plot yang ditawarkan memang gampang dicerna dan tidak perlu banyak berfikir seperti Batman Trilogy dan Total Recall (Meskipun gagal eksekusi dan alhasil menjadikan film yang kedodoran). Berharap karakter Liam Hemsworth Bisa di gali lebih dalam dan juga ikut dalam installment selanjutnya ternyata harus berakhir pahit di film ini. Mempunyai latar belakang yang cukup menarik dan ability untuk menembak dari arah jauh bisa dan bisa menjadi senjata andalan The Expendables. Jet Li? Yah.. Dimana dia? Ternyata pulang Kampung bersama dengan miliarder yang diselamatkan di awal. Sebagai penggantinya kita diberi Yu Nan dimana disinilah setidaknya kita melihat sesosok wanita di film ini. Meski sangat terlihat Maggie (Yu Nan) kurang digali kemampuannya dikarenakan Sangat dilindungi oleh Barney Ross di film. Sebenarnya saya sendiri tidak seberapa suka dengan genre ini dimana kadang adegan berdarah di tampilkan secara berlebihan. Tetapi, Bagi kalian yang kangen dengan aksi tembak - tembakan dan berkelahi yang menawan. Film ini wajib jadi tontonan akhir pekan yang menghibur. Tetapi Maaf, Saya lebih suka Total Recall (Karena efek CGI-nya yang menawan) ketimbang film ini. Tetapi, film satu ini bisa masuk ke daftar Guilty Pleasure saya.