REVIEW + 3D REVIEW - Resident Evil : Retribution
Layaknya Underworld, Resident Evil adalah film adaptasi Games yang sukses sehingga dimanfaatkan bagi para sineas hollywood untuk mengeruk keuntungan meski cerita-cerita nya tidak berkembang sehingga menerima banyak kritik dari para kritikus. Bagaimana dengan film kelima-nya ini?
Tetap menceritakan tentang Alice kali ini dia berusaha untuk melarikan diri dari Umbrella Corporation di bantu oleh Wasker yang mengirim Ada Wong untuk membantu Alice keluar dari Umbrella Corporation. Perjalanan mereka tidak semulus yang dibayangkan. Red Queen, Berusaha untuk menghalangi mereka dan memperlambat mereka agar tidak keluar dari Umbrella Corporation.
Tak pernah mengikuti Seri Resident Evil dengan lengkap dan setelah melihat Trailer film ini yang menawan saya tertarik untuk menonton film ini. Awal film ini memberikan penceritaan apa yang terjadi di Film pertama hingga keempat dengan penjabaran singkat yang baik. Sehingga saya tertarik dengan apa yang ditawarkan oleh film ini diawal. Ekspektasi langsung digagalkan seketika diawal film ini. Ketika Film ini mulai memberikan adegan aksi yang beruntun, Film ini terlihat kacau balau. Naskah film ini benar-benar tidak diperhatikan sama sekali. Pada Awal film benar-benar saya berfikir, saya sedang menyaksikan film bisu. Film ini minim dialog. Mungkin tanpa dialog pun, penonton akan tahu apa yang ditawarkan terhadap film ini dan dibawa kemana film ini. Terburu-buru diawal sehingga saya merasakan film ini akan mendekati akhir. Lalu melambat dari tengah menuju akhir membuat saya tidak betah di kursi bioskop saat menyaksikan film ini. Konflik yang terlalu dipaksakan serta kurangnya penjabaran yang lebih terhadap film ini sehingga terkesan anti klimaks.
Adegan aksi yang terlalu banyak serta memekikkan telinga lebih dijual di film ini sehingga membuat naskah yang ditulis hanya sebagai sampingan saja. Adegan aksi yang ditawarkan juga terasa hambar tanpa ada ketegangan yang berlebih. Mungkin diawal adegan aksi terlihat menawan. Namun, lama kelamaan saya dibuat jenuh oleh adegan aksinya yang menggunakan formula itu-itu saja. Membosankan dan terlalu berlebihan. Evil Goes Global, sepertinya tagline ini seharusnya diletakkan di film selanjutnya. Karena bersedihlah bagi anda yang mengharapkan bagaimana para zombie menyerang dunia manusia karena hanya sebagian kecil adegan film tersebut yang mewakili tagline ini. Yang membuat saya sedih lagi adalah Resident Evil tidak berhenti di film kelimanya. Tapi akan dilanjutkan ke Film Keenam-nya sehingga saya ingin sekali menyudahi film ini yang tidak memberikan kualitas yang membaik. Dan berharap saja Film Selanjutnya akan menjadi penutup dan memberikan penutup yang baik dari franchise film ini.
Overall, Film ini memang tak perlu menggunakan akal pikiran untuk memahami setiap adegannya. Buang jauh-jauh logika anda. Karena anda hanya akan mengerutkan dahi dan jangan berharap lebih terhadap film ini.
Tetap menceritakan tentang Alice kali ini dia berusaha untuk melarikan diri dari Umbrella Corporation di bantu oleh Wasker yang mengirim Ada Wong untuk membantu Alice keluar dari Umbrella Corporation. Perjalanan mereka tidak semulus yang dibayangkan. Red Queen, Berusaha untuk menghalangi mereka dan memperlambat mereka agar tidak keluar dari Umbrella Corporation.
Tak pernah mengikuti Seri Resident Evil dengan lengkap dan setelah melihat Trailer film ini yang menawan saya tertarik untuk menonton film ini. Awal film ini memberikan penceritaan apa yang terjadi di Film pertama hingga keempat dengan penjabaran singkat yang baik. Sehingga saya tertarik dengan apa yang ditawarkan oleh film ini diawal. Ekspektasi langsung digagalkan seketika diawal film ini. Ketika Film ini mulai memberikan adegan aksi yang beruntun, Film ini terlihat kacau balau. Naskah film ini benar-benar tidak diperhatikan sama sekali. Pada Awal film benar-benar saya berfikir, saya sedang menyaksikan film bisu. Film ini minim dialog. Mungkin tanpa dialog pun, penonton akan tahu apa yang ditawarkan terhadap film ini dan dibawa kemana film ini. Terburu-buru diawal sehingga saya merasakan film ini akan mendekati akhir. Lalu melambat dari tengah menuju akhir membuat saya tidak betah di kursi bioskop saat menyaksikan film ini. Konflik yang terlalu dipaksakan serta kurangnya penjabaran yang lebih terhadap film ini sehingga terkesan anti klimaks.
Adegan aksi yang terlalu banyak serta memekikkan telinga lebih dijual di film ini sehingga membuat naskah yang ditulis hanya sebagai sampingan saja. Adegan aksi yang ditawarkan juga terasa hambar tanpa ada ketegangan yang berlebih. Mungkin diawal adegan aksi terlihat menawan. Namun, lama kelamaan saya dibuat jenuh oleh adegan aksinya yang menggunakan formula itu-itu saja. Membosankan dan terlalu berlebihan. Evil Goes Global, sepertinya tagline ini seharusnya diletakkan di film selanjutnya. Karena bersedihlah bagi anda yang mengharapkan bagaimana para zombie menyerang dunia manusia karena hanya sebagian kecil adegan film tersebut yang mewakili tagline ini. Yang membuat saya sedih lagi adalah Resident Evil tidak berhenti di film kelimanya. Tapi akan dilanjutkan ke Film Keenam-nya sehingga saya ingin sekali menyudahi film ini yang tidak memberikan kualitas yang membaik. Dan berharap saja Film Selanjutnya akan menjadi penutup dan memberikan penutup yang baik dari franchise film ini.
Overall, Film ini memang tak perlu menggunakan akal pikiran untuk memahami setiap adegannya. Buang jauh-jauh logika anda. Karena anda hanya akan mengerutkan dahi dan jangan berharap lebih terhadap film ini.
How's the 3D? Oke, saya akan memberikan review 3D-nya
Brightness (4/5)
Kecerahan di film ini sedikit lebih gelap saat anda menyaksikan format 3D-nya
Depth (3/5)
Memberikan kedalaman film yang menawan sehingga kita seperti menyaksikannya secara langsung.
Pop Out (4/5)
Memberikan efek Pop Out (Keluar Dari Layar) yang begitu banyak dan menawan sehingga penonton 3D awam akan menyukainya.
RATE : WORTH IT
Meski filmnya tak memberikan kualitas yang bagus. Termasuk buruk malah. Tetapi Kualitas 3D yang menawan lah yang membuat saya betah duduk di kursi Bioskop.